Belajar tentang kehidupan tak harus selalu dari hal baik. Dari
kejadian buruk, kita dapat memetik hikmah kemudian mempelajarinya agar
tidak terulang. Mungkin, karena hal itulah film NOT FOR SALE,
memberikan benturan-benturan persoalan kehidupan remaja masa kini
sepanjang film yang berdurasi 90 menit. Potret buram remaja putus
sekolah, menjual diri, menjadi germo, menjadi penari striptease, kecanduan alkohol dan narkotika, terangkum dalam kisah empat sekawan May, Shasi, Andhara, dan Dessy.
Selain
Andhara, sejatinya mereka masih bisa dibilang anak-anak karena masih
sekolah SMA. Keluarga yang tidak harmonis dan desakan ekonomi membuat
mereka terjerumus ke dalam upaya sesaat dalam mendapatkan uang tanpa
kerja keras. Ironis mungkin, kita tidak bisa nemampik bahwa kejadian itu
memang ada. Film ini tidak memberikan penyeimbang dari setiap masalah
yang dihadapi pemainnya. Seolah-olah kehidupan hanya berkutat dengan
materi. Menjual diri adalah satu-satunya cara untuk menutup kebutuhan
akan materi. Posisi orang tua dan guru sama-sama tidak dimaksimalkan
sebagai pencegah kejadian itu bertambah parah. Justru menjadi pemicu
persoalan semakin panjang. Anak-anak dibebani permasalahan yang
seharusnya menjadi permasalahan orang tua. Selain itu keinginan untuk
tampil gaya dengan segala macam barang yang canggih.
Sashi (Arumi Bachsin),
yang menjadi germo teman-temannya, dikeluarkan dari sekolah karena
salah satu gadisnya ada yang hamil, dan ia dinyatakan bersalah.
Sementara May, difitnah oleh sahabatnya sendiri. Gadis polos ini disebut
sebagai pelacur, sehingga membuat kepala sekolah juga mengambil sikap
mengeluarkannya dari sekolah. Mendengar hal itu, orang tua May marah dan
tidak mengizinkannya kembali ke rumah. Kejadian May dan Sashi ini
terjadi pada hari dan sekolah yang sama. Saat meratapi nasib, mereka
bertemu, berkenalan, dan akhirnya bersahabat. Sashi memberi tumpangan
tempat tinggal bagi May. Di tempat koslah May bertemu Andhara (Okkie Callerista, nama lain dari Okie Agustina -red) dan Dessy. Andhara adalah seorang bartender di tempat Dessy menari striptease.
Demi
mencari uang untuk pengobatan ibunya May bekerja sebagai penari di club
tempat Andhara bekerja, walaupun Andhara melarangnya May sangat
bersikeras sekali, yang Andhara bisa lakukan hanya melindungi May dari
gangguan pria-pria hidung belang, yang mengganggu May. Hingga satu
ketika terjadi perkelahian, Andhara menghajar seorang pria yang
melecehkan May. Ditengah keributan itu Rangga seorang pemuda membantu
membela Andhara dan May.
Setelah kejadian itu hubungan May dengan
Rangga pun semaikin dekat, Andhara yang cemburu merasa ada yang aneh
dengan perlakuan Rangga. Kecurigaannya Andhara pun terbukti, Rangga
hanya ingin menodai May, tapi May berhasil melarikan diri. Andhara
langsung memberi pelajaran kepada Rangga. Tidak terima perlakuan
Andhara, Rangga melaporkan dan menjebak Andhara saat membeli sabu-sabu
kepada polisi, Andhara pun dijebloskan ke penjara.
Kondisi May
makin terpuruk, ibunya dalam kondisi kritis, ditambah rasa bersalah dan
empati terhadap Andhara, akhirnya ia meminta Shasi untuk menjual
dirinya. Shasi menolak keras permintaan May, dan May membujuk Shasi
karena ia membutuhkan uangnya untuk membantu ibunya dan menebus Andhara
di penjara. Shasi mengalah dan mencarikannya om-om yang sanggup membayar
mahal keperawanan May. Om yang membayarnya ternyata mempunyai kelainan
seks, dengan penyiksaan.
May dan Shasi duduk merenungi hidup
mereka, ternyata setelah hilang keperawanannya, ibu May malah meninggal
di rumah sakit karena terluka saat bertengkar dengan bapaknya. Andhara
juga tidak lama meninggal kemudia, karena over dosis narkoba. Tak kuat
menahan beban hidup, May juga membunuh dirinya sendiri. Sementara Shasi
dibunuh oleh mantan gadisnya sendiri dan Dessy disiksa penggemar
tariannya yang terobsebsi dengannya.
Sumber : kapanlagi
LIHAT TRAILER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar