Mengambil tema drama cinta, film yang diangkat dari lagu Baik-Baik Sayang berkisah tentang cinta dan kesetiakawanan anak-anak pesantren La Tansa, yaitu Apoy, Faank, Tomi dan Ovie. Mereka bersahabat dan bermain musik bersama. Kebetulan, pondok tempat mereka menimba ilmu tidak pernah melarang mereka bermusik. Akhirnya mereka membentuk grup musik yang belakangan diklaim sebagai band Wali.
Kehidupan religius pesantren tidak membatasi aktifitas bermusik mereka. Walaupun La Tansa memiliki peraturan dan disiplin yang sangat ketat, diantaranya harus selalu berkomunikasi dalam bahasa Arab atau Inggris di lingkungan pesantren, tapi pesantren ini sangat modern dan demokratis. Dakwah pun bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Bumbu kisah cinta Faank dengan Westi (Intan Nuraini), yang penuh liku menjadi drama utama film ini. Hubungan mereka tidak disetujui orang tua Westi. Sementara orang tua Faank juga melarang dia bermusik. Faank merasa hidup dalam kek`ngan dan serta terbatas. Menjalin hubungan secara backstreet. Karena pacaran tanpa restu, cobaan mendera mereka berdua.
Kecelakaan membuat Westi lumpuh. Kesetiaan cinta Faank juga diuji saat mengetahui Westi lumpuh. Ditambah cinta Faank pada Westi juga sempat goyah lantaran kehadiran santri cantik Azizah (Arumi Bachsin) dan Nurul (Sulis) yang manis dan kenes di pondok La Tansa.
Sementara Westi akan dijodohkan dengan anak orang kaya bernama Bagas (Dennis Adishwara). Tomi yang tak tega melihat nasib sahabatnya, berniat menjodohkan Faank dengan salah satu santri wanita. Sementara Apoy yang paling dewasa pun bisa cemburu saat melihat Azizah terlihat akrab dengan Faank. Dan si pendiam Ovie yang kreatif selalu berhasil menggagalkan provokasi Hamzah (Cecep Reza) yang selalu ingin mengganggu kesetiakawanan mereka.
Thx to kapanlagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar